Hipofisis
Kelenjar hipofisis
berada di dasar otak di bawah hipotalamus dalamsella tursica dan
dipisahkan dari cavum cranii oleh kondensasi duramater yang
menutup sella tursica ( diafragma sellae )
Kelenjar hipofisis
terdiri dari 2 bagian utama yaitu :
1. Neurohipofisis terdiri
dari :
a. Lobus
posterior ( pars nervosa )
b.
Tangkai hipofisis (Infundibulum)
b. Eminensia
medialis
Neurohipofisis berasal
dari jaringan neural dan mempunyai hubungan langsung dengan hipotalamus dan
susunan saraf pusat.
2. Adenohipofisis terdiri
dari :
a. Pars
distalis ( lobus anterior )
b. Pars
tuberalis
c. Pars
intermedia ( lobus intermedialis )
Adenohipofisis berasal
dari jaringan ektoderm. Jalinan arteri pada eminensia medialis dan infundibulum (
sistem portal hipofisis ) merupakan sarana utama transportasi sekresi
hipotalamus menuju hipofisis anterior. Hipofisis posterior merupakan
tempat penyimpanan dua buah hormon yang diproduksi oleh hipotalamus :
· Oksitosin
· Arginine
vasopresin (ADH-antidiuretic hormone)
Hipofisis anterior
memproduksi hormon tropik dibawah kendali regulasi hipotalamus melalui
perantaraan sinyal neuroendokrin yang berjalan melalui sirkulasi disekitar
infundibulum. Terdapat 5 buah jenis sel dalam hipofisis anterior yang terkait
dengan produksi hormon tropik yaitu :
· Gonadotrof
· Laktotrof
· Somatotrof
· Tirotrof
· Kortikotrof
Sel – sel tersebut
secara spesifik bertanggung jawab terhadap produksi dan sekresi dari :
· FSH – follicle stimulating hormone
· LH – Luteinizing
hormone
· Prolaktin
· GH – Growth
Hormone
· ACTH – Adrenocorticotropic
hormone
Sel – sel tirotrof dan
gonadotrof secara histologis sangat mirip sehingga produk sekresinya berupa
LH,FSH dan TSH-thyroid stimulating hormone merupakan glikoprotein
yang terdiri dari dua rantai subunit α dan β. Subunit α FSH, LH
dan TSH adalah identik dan juga terdapat dalam hCG-human chorionic
gonadotropin. Pada berbagai hormon tersebut yang berbeda adalah rantai
sub unit β.
Pengendalian aktivitas
kelenjar hipofisis sebagian besar dilakukan oleh hipotalamus melalui suatu
proses mekanisme umpan-balik (feedback mechanisme). Sel-sel pada nukleus
hipotalamus yang mengendalikan hipofisis memiliki beberapa fungsi. Sel – sel
tersebut dapat menerima sinyal dari pusat yang lebih tinggi didalam otak, atau
membangkitkan sinyal saraf tersendiri dan memiliki kemampuan
neuroendokrin. Beberapa sinyal saraf intrinsik yang berhubungan dengan
sistem reproduksi dibentuk di dalam hipotalamus. Sinyal ini berasal dari suatu
generator denyut (pulse generator) untuk GnRH – Gonadotropin
Releasing Hormone dan dari neuron dopaminergik yang projeksinya menuju
ke eminensia mediana hipotalamus. Pada keadaan basal, GnRH disekresi oleh
hipotalamus dalam bentuk pulsasi dengan frekuensi 1 denyut per jam dan
frekuensi ini berubah selama siklus menstruasi. GnRH merupakan hormon
tropik utama dalam regulasi fungsi sel gonadotropin sehingga memegang peranan
penting dalam sistem reproduksi disamping TRH – thyrotropin releasing
factor dan PIF –prolactine inhibiting factor.
PROLAKTIN
Prolaktin diproduksi
oleh sel laktotrof. Sekresi prolaktin memiliki keunikan tertentu oleh karena
berada dibawah kendali inhibisi tonik hipotalamus. Selain itu,
sekresi prolaktin tidak diatur oleh lingkaran mekanisme umpan balik yang
klasik.
Stimulus utama sekresi
prolaktin :
1. TRH-Thyroid Releasing
Hormon
2. Estradiol
Stimulator lain
: serotonin, opioid, oksitosin dan histamin.
Fungsi utama prolaktin
: inisiasi dan pemeliharaan laktasi. Prolaktin dan GH – growth
hormone memiliki kemiripan struktur dan berperan penting dalam fungsi
imunologi. Kelainan tiroid sering ditemui pada masa reproduksi terutama
pada wanita. Jumlah hormone tiroid yang abnormal dapat mempengaruhi sistem
reproduksi melalui 2 mekanisme :
· Efek langsung hormon tiroid
terhadap sel sel perifer yang gen nya memiliki elemen respon terhadap tiroid ,
atau :
· Efek tak
langsung melalui aktivitas TRH atau sekresi prolaktin
Sekresi TSH berada
dibawah kendali hipotalamus melalui pelepasan hormone TRH. Produksi organ
target seperti tiroksin akan mengatur sekresi TRH dan TSH melalui mekanisme
umpan balik negatif pada hipotalamus dan hipofisis.
Pada
betina dengan aktivitas tiroid yang rendah menunjukkan kadar TRH dan TSH yang
meningkat dan sebaliknya.
Materi kuliah Hipotalamus dan Hipofisis dapat didownload langsung.
0 komentar:
Posting Komentar